Sejak kemarin pagi, keadaan di rumah lagi kacau balau. Mama tiba-tiba sakit dan harus dibawa ke rumah sakit dan harus di-rawat inap. Well, untung sekarang keadaannya sudah mendingan.
Gue kebagian tugas jaga malam, yang artinya gue gak boleh sampai ketiduran. Takutnya Mama butuh sesuatu atau lagi drop dan gue malah ketiduran. Jadi gue bawa bekal novel Moribito-nya Kopi yang belum dibaca hingga saat ini, laptop dan modem (yang pulsanya baru masuk), dan martabak telor.
Sekarang Mama udah tidur pulas, kamar juga jadi sepi. Gue sambil bengong nonton TV yang volumenya di-kecilin dan gue pun jadi teringat kembali percakapan gue sama Mama tadi. Katanya ke gue, "tuh, kamu lihat sendiri kan, Mama umurnya sudah setengah abad, sudah sakit-sakitan juga. Jadi, mulai sekarang kamu sudah harus belajar mandiri. Apa jadinya nanti kalau kamu sudah menikah dan punya anak kalau kamu tidak mmengetahui sedikit pun mengenai bisnis? Atau walaupun kamu tidak menikah, artinya kamu harus bisa hidup mapan karena kamu nantinya akan hidup sendirian."
Wait... Apa maksud Mama dengan kalimat terakhirnya? Beberapa waktu yang lalu gue sempat bercanda menyampaikan keinginan gue untuk tidak menikah. Dan Papa juga sempat menasehati gue untuk lebih baik berkeluarga. Tapi mendengar kalimat terakhir dari pidato Mama cukup membuat gue terkejut. Apa maksudnya gue boleh untuk tidak menikah? Dan gue pun senang sekali. Hahay!
Tapi sekarang gue malah jadi kepikiran. Berarti kalau gue enggak menikah, gue bakalan hidup sendirian sampai tua, kecuali kalau cita-cita tinggal bareng Kopi itu terwujud (amin!). It scares me a little. Ok, I'm lying. It scares the hell out of me. It means that I'll live and die alone and the next morning's headline news says "An old lady was found dead in the bedroom." Aih, serem banget deh.
Now that I come to think about this, gue merasa menemukan salah satu alasan kenapa ada lesbian yang memutuskan untuk menikah dan memiliki sebuah keluarga (hetero). Yep, mungkin beberapa dari kita takut untuk hidup tidak menikah, menjadi tua, sendirian, dan kesepian, hingga pada akhirnya memutuskan untuk menikah.
Menikah (dengan laki-laki), bagi sebagian lesbian yang mengarungi hidup di negara seperti Indonesia yang tercinta ini, mungkin saja demi mencari seorang pasangan hidup yang bisa diterima masyarakat. You know, it's all about companionship and to fit in the society. Bahkan bagi sebagian kelompok masyarakat, keluarga adalah segalanya.
Buat gue sendiri, meskipun ada sedikit ketakutan seandainya nanti gue bakal hidup sendiri, belum terpikirkan kemungkinan mana yang akan gue ambil: married or unmarried. Sementara gue juga nampaknya memiliki phobia dengan yang namanya pernikahan dan berkeluarga. Apapun keputusan gue, gue yakin (dan berharap) keluarga gue akan selalu ada buat gue. Well, at least I have Kopi for now. Hehehe...
Baiklah, semakin larut gue jadi semakin merancau dan pikiran mulai enggak jelas. Time to go back to Moribito!
1 comment:
Sendiri ya?! Itu emang hal yang paling ditakutin sama orang-orang yang nggak pernah bersahabat sama kesendirian. :)
Cepet sembuh buat mama. Lo juga harus jaga kesehatan, biar bisa jaga bener. Lo kan kebo, yg hobi tidur, belom lagi kalo migren n maag lo kambuh. Gw akan selalu ada 24/7 buat lo. (¬_¬") internet aja kalah lho sama gw. :p
Post a Comment