Memang sudah menjadi nasib perempuan kayak gue yang bakalan terus-terusan dicomblangin sana-sini kayak kambing. Tapi ya, gue pernah ngobrol sama teman gue, yang jelas serumpun sama gue. Gue tanya ke dia, "kenapa sih orang-orang seneng aja jodoh-jodohin?", dan katanya karena memang itulah yang seharusnya, yang sepantasnya. Sama seperti perempuan pasangannya laki-laki. Ok, I got it.
Lalu gimana dengan mereka (laki-laki) yang memang sedang mencari jodoh? Well, gue bukannya ngomongin soal cari jodoh melalu online dating website, tapi yang gue omongin adalah cara mencari jodoh dengan cara yang tradisional: mendatangi kenalan orang tua yang memiliki anak perempuan satu per satu. Yang gue bayangin adalah seorang anak laki-laki yang masuk ke toko mainan dan hendak memilih salah satu mainan, di antara sekian banyak mainan yang berjejer rapi dan pada akhirnya memutuskan untuk membeli sebuah mainan yang paling dia sukai.
Sungguh tragis membayangkan bahwa nasib para perempuan seperti nasib para mainan yang menunggu hingga ada seorang anak laki-laki yang datang dan membelinya. Somehow I just want to scream out loud, telling the world that we, women, are not toys!
2 comments:
Perjodohan memang akan selalu ada dan tidak akan pernah berhenti sblm dunia berakhir, don't give up ree...:)
Berlaku juga sebaliknya kok... orang tua yang anaknya perempuan juga sering cari kenalan orang tua yang punya anak laki-laki. Tapi, memang, biasanya yang 'datang' dan kenalan dari pihak laki-laki.
Kalau pihak perempuan yang 'datang', nanti kesannya anaknya perempuan yang 'ditawarkan' door-to-door dong... ;p
Post a Comment