Unless it's photographed by me, all pictures are taken from vi.sualize.us or Google Image

Wednesday 2 February 2011

Get married or be a nun

Tahu gak kalau di Meksiko, usia 15 merupakan hal yang sangat penting bagi seorang gadis? (Well, thanks to BBC Knowledge untuk pengetahuan yang satu itu.) Pasalnya, ketika seorang gadis menginjak usia 15 tahun, artinya dia menjadi dewasa. Mungkin sama seperti di Indonesia ktika seorang anak menginjak usia 17 tahun dan menerima kado berupa sebuah KTP (I know, it's sucks).

Ketika seorang gadis di Meksiko menginjak usia 15 tahun, yang dirayakan secara besar-besaran, bukan hanya dia menjadi seorang perempuan dewasa, tetapi juga dia dihadapkan pada dua pilihan untuk menentukan arah hidupnya. Pilihannya adalah [1] menikah dan memiliki keluarga, atau [2] tidak menikah dan menjadi biarawati. Menarik, bukan?

Melihat hal itu membuat gue tergelitik dan mulai mempertanyakan apakah seorang gadis yang baru berusia 15 tahun sanggup untuk memilih? Maksud gue, hey, 15 tahun adalah usia yang sangat muda bagi seorang gadis untuk memutuskan apakah dia akan menikah atau hidup sebagai biarawati. Juga di usia seperti itu, gue yakin bahwa 80% dari keputusan sang gadis adalah merupakan keputusan dari orang tuanya.

Jika gue berada dalam posisi itu, di usia 15 tahun, maka rasanya akan seperti gue sedang berada di tengah jalan dan berhadapan dengan sebuah persimpangan; ambil jalur kiri atau jalur kanan, sementara ujung dari kedua jalur itu sama sekali tak terlihat. Bagaimana keadaan jalan di kedua jalur itu juga sama sekali tidak diketahui. Jadi, bagaimana mungkin seorang gadis yang baru berusia 15 tahun dihadapkan pada dua pilihan hidup yang seperti itu?

Mungkin akan terlihat seperti gue menyamaratakan semua gadis-gadis di Meksiko. Gue tahu bahwa ada sebagian yang sudah bisa menentukan apa yang dia inginkan di usia 15 tahun. Dan yang paling penting adalah gue bukannya mempertanyakan atau mencela adat istiadat di Meksiko. Ini hanya menyangkut rasa ingin tahu gue saja. So, don't get me wrong, okay?

Setelah masih tetap bingung dengan pertanyaan gue yang tadi, lalu muncul lagi sebuah pertanyaan baru: what if she's gay? Well, apakah gay marriage di Meksiko itu dilegalkan? Dan gue pun beralih ke Om Google dan ternyata gay marriage di Mexico City, lebih tepatnya di kota Coahuila, dilegalkan. Maka beruntunglah para gadis-gadis di Meksiko sana. Dan beruntung juga bahwa Indonesia tidak menganut adat istiadat yang seperti itu. Not that I know of. Kalau ternyata ada, tolong beritahu gue ya. Coba seandainya di Indonesia juga seperti itu, bahwa seorang gadis yang berusia 15 tahun, dan gay, harus memilih salah satu. Duh, I can't be a nun. Hihihi...

No comments: