Unless it's photographed by me, all pictures are taken from vi.sualize.us or Google Image

Tuesday 26 April 2011

The Past and Memories

Semua orang memiliki masa lalu dan di balik masa lalunya ada kenangan, good or bad. Kopi nulis tentang masa lalunya yang ternyata meninggalkan kenangan yang menyakitkan.

I know exactly what she meant karena Kopi pernah cerita langsung ke gue mengenai masa lalunya itu. Meskipun begitu, waktu gue baca postingannya itu ada berbagai reaksi yang gue rasakan. A bit shocked, a little more sad, doubt, and even jealous.

Gue kaget karena ternyata lukanya jauh lebih besar dan lebih parah dari yang gue bayangkan, bahkan sampai sekarang masih terasa sakit. Gue sedih karena membayangkan Kopi harus merasakan sakit setiap kali masa lalunya kembali lagi. Sempat juga terbersit rasa ragu akan perasaan Kopi terhadap gue. And the last, gue mungkin agak sedikit cemburu.

And then it hit me right away. Suatu hari mungkin akan tiba saatnya gue menjadi masa lalu Kopi dengan cara yang sama yang dulu pernah dia alami. Itu artinya gue akan meninggalkan luka baru untuk Kopi dan jika itu sampai terjadi, gue gak akan pernah berani ketemu dia lagi karena itu hanya akan membuat dia sedih.

Itu juga membuat gue berpikir bahwa Kopi tidak pantas mendapatkan orang yang seperti gue. Maksudnya, kalau pun nanti ujung-ujungnya gue hanya akan meninggalkan luka, gue merasa enggak pantas untuk Kopi. Rasanya masih ada orang lain yang bisa jauh lebih baik dari gue karena Kopi pantas mendapatkan yang terbaik.

Whatever happened in her past, memory of so many years, I know I can never beat that. And even if I could, I wouldn't. I have no right even to try. If I was a healer, I'd heal her wound. But I am not. Itu juga satu hal yang membuat gue sedih. Sampai kapan pun gue tidak akan bisa menyembuhkan lukanya, melainkan hanya Kopi sendiri yang bisa.

Ketika dia tidak lagi mengharapkan masa lalunya untuk tidak kembali lagi agar supaya dia tidak perlu merasakan sakit, itu tandanya lukanya udah sembuh. Meskipun masih ada bekasnya, tapi itu hanya akan menjadi sebuah kenangan yang tidak lagi menyakitkan. Bahkan mungkin yang tersisa hanyalah kenangan-kenangan indah.

You see, Kopi punya masa lalu, begitu juga gue. Bedanya, masa lalu gue tidak akan pernah kembali lagi dan gue pikir itu yang sedikit memudahkan gue untuk move-on. For now, I can only be her present. Dengan segala keterbatasan yang gue miliki, gue berusaha untuk menjadi "masa sekarang"-nya yang terbaik, meskipun mungkin suatu saat nanti gue akan menorehkan luka baru yang bahkan tidak akan pernah bisa gue sembuhkan.

Susahnya, entah karena gue-nya yang bego, semakin gue berusaha menjadi yang terbaik, gue malah sering memperlakukan Kopi sama seperti orang-orang lain dari masa lalunya... I always ended up hurting her. Geeez! 

Ps. I reeeeeeeeeeeeeeaaaaaaaaaaaaaaaaaalllllllyyyyyyyyyyyyyyyyyyy hate PMS!!!

2 comments:

Stefanie said...

:) elo bikin dia happy kok rae wkwkwk trust me

Rae said...

Hahaha hope so :p