Unless it's photographed by me, all pictures are taken from vi.sualize.us or Google Image

Sunday, 27 March 2011

Magic Words


Out of spontaneous, gue akan selalu menjawab "I'm fine" jika ditanya apa kabar oleh seseorang, yang biasanya kenalan yang udah lama enggak ketemu. Sebuah jawaban yang singkat, padat dan jelas, dan sudah tentu cukup menggambarkan situasi gue saat itu.

Seperti yang gue bilang tadi, secara spontan gue akan bilang kalau gue baik-baik saja, bahkan jika sebenarnya gue sedang tidak baik-baik saja entah itu karena gue sedang merasa tidak enak badan atau karena sedang dirundung banyak masalah. Mungkin, setelah gue pikir-pikir kembali, spontanitas gue itu muncul karena gue tidak ingin berbasa-basi karena dapat dipastikan obrolan singkat yang pada dasarnya hanya untuk basa-basi bisa berubah menjadi obrolan yang panjang jika gue bilang gue sedang tidak baik-baik saja.

Alasan lainnya kalau lagi PMS adalah karena jawaban "I'm fine" bisa saja diartikan "mind your own business, dude" atau "gue enggak mau urusan gue dikorek-korek sama lo." So, I sticked with "I'm fine" ketika gue melayat saat om gue meninggal, bahkan ketika saudara-saudara gue menatap pipi gue yang masih sedikit lebam dengan wajah yang penuh rasa ingin tahu. Yah, setidaknya pipi gue tidak lagi terlihat seperti bokong gajah.

Hari ini gue menghabiskan waktu seharian dengan saudara-saudara gue yang jarang ketemuan dan bahkan yang seumur-umur belum pernah ketemu sama sekali. Maklum, bokap gue lahir dalam sebuah keluarga besar yang terdiri dari 7 bersaudara. Jadi bisa dibayangkan betapa banyaknya sepupu yang gue miliki, belum lagi ditambah beberapa di antara mereka ada yang sudah menikah dan memiliki anak. Rela gak rela, gue harus rela dipanggil "ii" sama mereka, padahal kan umur gue masih muda... ih asyem. (Bayangan gue, yang namanya "ii" itu sejenis ahjuma-ahjuma umur 40-50 dengan rambut yang disasak tinggi. Dan setelah gue pikir-pikir, gue gak sudiiiiiiiiiii. Belum. Belum saatnya gue bersasak. Jangan sampai gue bersasak kalau perlu...)

Semua orang datang berkumpul di rumah duka dan suasana seketika berubah menjadi acara kumpul keluarga. Semuanya melewati malam dengan penuh canda dan tawa. Ada yang mulai berkaraoke ria, berdansa, ada juga yang menonton sambil bersorak-sorai memberikan semangat. Sementara gue juga menghabiskan waktu bersama sepupu-sepupu gue dari segala jenis usia dengan bermain kartu. Benar-benar tidak terlihat seperti sedang dalam suasana berkabung, hehehe.

Untuk sesaat gue terbawa suasana dan melupakan masalah gue. Gue seperti berada dalam pengaruh mantra kata-kata "I'm fine" yang beberapa kali gue ucapkan ketika ditanya oleh saudara gue malam itu. Gue merasa hidup gue baik-baik saja dan gue tidak memiliki masalah sama sekali. Rasanya seperti gue terbebas dari masalah... seperti gue bersemangat kembali dan gue merasa yakin bahwa gue pasti bisa mendapatkan jalan keluar yang terbaik.

Now that I'm thinking about that, mungkin gue harus terus mengatakan dua kata ajaib itu kepada diri gue sendiri untuk bisa membantu gue melewati masalah setelah gue kembali lagi pada kenyataan. Mungkin yang gue butuhkan tidak hanya menyebutkan mantra tersebut berulang-ulang, tapi juga ikut berpura-pura bahwa gue sebenarnya baik-baik saja. Ya, mungkin gue cukup melakukan kedua hal tersebut sampai akhirnya keadaan benar-benar telah berubah menjadi lebih baik.

Well, at least for now I feel... okay... even when things are not okay. And I'm ready to finally do something to make things better. I just hope the magic works its best...

2 comments:

The Insider said...

gue juga suka jawab kaya gtoh padahal lagi gak baik sebenernya...

ii, nanti temenin ke mangga dua square yuk atau glodok aja deh i, mau beli dvd korea i .... hehehehehe..

ii nanti maen UNO ajah, rame-rame seru loh i...heheh #jayus

Rae said...

Heh, cukup bocah-bocah aja yang panggil gw ii -.-"