Unless it's photographed by me, all pictures are taken from vi.sualize.us or Google Image

Wednesday, 16 March 2011

Dad, sometimes you are so... unpredictable

Gue membaca sebuah tulisan yang menarik, yang di-posting oleh seorang bloger yang blognya gue subscribe. Tulisannya tentang bokapnya yang nge-add dia di Facebook dan membuat dia, as I quote, "weirded out". Ya iyalah, rasanya memang agak aneh kalau ada orang tua di friend list FB.

Nah, blogernya nyeritain gimana anehnya ketika dia menerima friend request dari bokapnya, padahal mereka juga setiap hari ketemu dan hubungan mereka di dunia nyata juga cukup dekat. Lantas gimana rasanya "berteman" dengan bokapnya di dunia maya? Well, ternyata bokapnya orangnya cukup "cool". Good for him.

Membaca tulisan si bloger, gue jadi berpikir soal hubungan Papa dengan ketiga anaknya. Papa pernah meminta Bontot untuk membuatkan account FB. FB-nya udah jadi dan gue menerima friend request dari Papa (atau Bontot, karena dia yang bikin account-nya.) Gue ingat sebelum gue klik "Accept", gue sempat melihat-lihat kembali postingan di wall gue. Takut ada yang aneh-aneh, hihihi. Udah selesai bersih-bersih, gue "terima" permintaan teman Papa. And now there he is on my friend list. (Anyway, gue ngomongin FB asli lho ya.) Begitu juga dengan dua adik gue, di friend list mereka ada Papa.

Hubungan Papa dengan anak-anaknya bisa dikatakan "kurang dekat". Gue pernah ceritain soal itu di sebuah artikel Sepoci Kopi. Gue males ceritain lagi deh, heheh. Sekarang, setelah kembali tinggal di bawah satu atap, interaksi gue dengan Papa hanya sekedar urusan kerjaan... no deep and emotional conversation. Kesannya Papa selalu sibuk sendiri dengan urusannya sendiri. Dan hubungan di dunia maya juga gak ada bedanya. Sama sekali tidak ada interaksi melalui FB. Jadi, mau di dunia nyata maupun dunia maya, hubungan Papa dengan anak-anaknya tidak dekat.

Pernah sekali Papa bertanya siapa teman-temannya di FB nya Bontot. Dan itu mengindikasikan bahwa kemungkinan besar Papa tidak hanya membuka profil FB Bontot, tapi juga profil gue dan adik gue yang satu lagi. Tapi ya, banyakan manusia-manusia yang enggak gue kenal juga sih di FB gue itu. So, no problemo. But still... no interaction. The point is, tidak ada satu pun dari ketiga anaknya yang dekat dengan Papa.

Seperti yang gue bilang di judul di atas, Papa itu memang terkadang unpredictable. Maksudnya, kadang dia bersikap dingin tapi kadang juga sikapnya bersahabat, misalnya dengan melontarkan lelucon saat sedang kumpul keluarga. Seperti kejadian beberapa hari yang lalu, malam itu gue sedang duduk di kursi sambil menghadap laptop. Papa tiba-tiba datang dengan membawa sebuah botol kecil yang ternyata isinya vitamin rambut. Papa bilang, "Ci, coba pakai ini deh." Terus Papa langsung netesin vitaminnya ke rambut gue. Di situ ada adik gue yang tengah, dan Papa juga melakukan hal yang sama ke dia.

Cukup mengejutkan bukan? Papa yang biasanya sibuk sendiri, tiba-tiba peduli dengan rambut gue dan adik gue. Ketika gue melihat Papa meneteskan vitamin rambutnya di kepala adik gue, gue melihat sebuah pemandangan yang... apa ya kata yang tepat? Sebuah pemandangan yang... janggal. Yep, "janggal" adalah kata yang tepat.

Beda banget dengan Mama yang rasanya selalu bisa menunjukkan rasa sayangnya melalui tindakan nyata, seperti misalnya mencium pipi gue dan adik-adik gue. Kadang juga di malam hari di saat gue seperti sedang tidur lelap, Mama suka membelai kepala gue. Sementara Papa, yah, palingan hanya di saat-saat tertentu saja, seperti misalnya saat memberikan ucapan selamat ulang tahun, anak-anaknya biasanya memberikan salemat sambil mencium kedua pipinya. Makanya gue bilang janggal karena jarang banget, enggak pernah malah, Papa bisa tiba-tiba peduli dengan rambut anak-anaknya, padahal biasanya juga Papa kelihatan tidak peduli.

Tapi ya, though it looked awkward, it was kind of sweet, actually :). Somehow it shows that he cares for us and the most important thing is that he loves us. We love you too, Dad :). I must admit that it's easier to write it here than to say it directly to him. Besides, there are certain things that is easy to feel but harder to say, right?

I am sure that Dad feels the same. He loves us, only he never had the courage to say it. It'll be awkward, anyway, for the four of us. So, I'd prefer him to stay unpredictable because it's a precious moment for me as it rarely happen when he actually act on what he feels toward us. 

No comments: