Unless it's photographed by me, all pictures are taken from vi.sualize.us or Google Image

Tuesday, 15 March 2011

The First Step

Setelah bertemu minggu yang lalu, gue masih kepikiran soal teman gue, yang gue tulis di postingan "That is okay to be not okay". All right, it seems that I have to give names to all my friends who I'd write about here in my blog. This one I name her Ruth (of course it's fictitious.)

Gue sempet ngobrol sebentar dengan Ruth di telepon. Apparently, things aren't getting better yet for her, dan sekarang gue jadi semakin kepikiran. Yang membuat gue semakin terkejut adalah bahwa tidak ada satu pun dari teman-teman dekatnya yang lain, yang tahu mengenai masalah-masalahnya. Seems like she's hiding it from them. 

Kenyataan bahwa Ruth menyembunyikan masalahnya dari teman-teman dekatnya jelas membuat gue semakin khawatir. Hanya menjadi pendengar untuk dia jelas tidak cukup. Buat gue, gue harus melakukan sesuatu untuk membantu dia. Masalahnya, gue gak tahu gimana caranya atau apa yang harus gue lakukan.

Gue mencoba memberi saran dengan meminta dia supaya meceritakan masalahnya kepada salah satu temannya. Siapa tahu di antara mereka ada yang bisa membantu. Tapi dia menolak dengan alasan bahwa mereka tidak akan bisa mengerti. (I think I'm lucky that I have some really good close friends.) Lagipula, katanya, tidaklah mudah untuk menceritakan kembali apa yang sudah dia cerita ke gue sebelumnya. Rasanya menyakitkan kalau harus kembali mengingat semua masalahnya. Dan yang tersulit adalah harus mengakui bahwa hidupnya tengah berantakan... segala sesuatu tidak seperti yang dia harapkan... everything turned to the wrong way and it's hard to accept. 

Perkataannya membuat gue berpikir bahwa setiap orang pasti akan sulit menerima kenyataan jika segala sesuatu tidak berjalan sesuai harapan. Setiap orang tidak akan bisa menerima hal-hal yang tidak diharapkan yang justru terjadi. Everyone is in denial... and it'll come to a phase where they're desperately thinking that everything will never turn to their ways.

I know she's not okay... I am not okay... and that is okay. Tapi akan tiba suatu keadaan di mana penghiburan terasa hambar. Cepat atau lambat akan tiba saatnya untuk menghadapi semua masalah. Dan langkah pertama yang harus ditempuh adalah menerima kenyataan, menerima bahwa keadaan kita tak selamanya akan baik-baik saja. The thing is, the first step is always the hardest thing to do. Untuk seseorang dengan ego dan ambisi yang besar, akan terasa semakin sulit untuk menerima dan akan selamanya berada dalam posisi denial.

Gue seperti diingatkan bahwa untuk bisa melanjutkan kehidupan, gue harus mengambil langkah pertama. Bukankah ribuan langkah selalu dimulai dengan langkah pertama? The say, "deal with the world the way it is, not the way you wish it was." Mungkin dengan begitu akan bisa lebih mudah untuk mengambil langkah pertama... dan segala sesuatu akan lebih mudah dihadapi. Well, I hope this quote works its magic...

3 comments:

nn said...

gw suka yg ini :)

Kay Chen said...

Like the "I know she's not okay... I am not okay... and that is okay" quote better ^___^

Let's hope for the best.

(Think it later) said...

yup!
try to accept the truth, never denial the fact cause we need to deal with it.
n be brave! be a warrior!


okta