Unless it's photographed by me, all pictures are taken from vi.sualize.us or Google Image

Saturday 6 August 2011

Siluman Pemangsa Amarah

Gue pernah membaca sebuah cerita tentang amarah dalam sebuah buku. Dalam ceritanya dikisahkan bahwa amarah itu ibarat seekor siluman yang sangat buruk rupa, baunya sangat tak sedap, dan apapun yang keluar dari mulutnya sangat menjijikan. Siluman ini diberi nama Siluman Pemangsa Amarah.

Seperti namanya, ketika siluman ini diperlakukan dengan kasar dan dihujani kata-kata makian yang penuh dengan rasa marah, maka tubuhnya bertambah besar, wajahnya menjadi tambah jelek, baunya semakin busuk, dan kata-kata yang keluar dari mulutnya semakin jorok. Semakin banyak menerima amarah, maka siluman ini semakin terlihat buruk.

Sebaliknya, ketika siluman ini diperlakukan dengan baik dan penuh lemah lembut, maka tubuhnya kembali mengecil, keburukan wajahnya berkurang, begitu juga dengan kekasarannya. Semakin baik siluman ini diperlakukan, tubuhnya, keburukannya, kekasarannya semakin berkurang sampai akhirnya siluman ini lenyap tak berbekas.

Begitulah yang terjadi dengan amarah. Semakin disulut, semakin membaralah dia dan membuat sang pemilik amarah itu sendiri menjadi buruk seperti siluman tadi. Sebaliknya, jika amarah itu tidak digubris, malahan diperlakukan dengan baik, maka dengan sendirinya dia akan lenyap.

Yang terjadi saat marah adalah bahwa kita cenderung untuk membenarkan rasa marah yang kita rasakan itu, sehingga membuat kita merasa tidak apa-apa untuk marah. Seperti dalam sebuah pengadilan, tanpa mendengar pembelaan terdakwa, hati kita dengan segera mengetok palu dan menyatakan: bersalah. Dan saat itulah kita membiarkan amarah mengalir ke setiap sel dan mengubah kita menjadi siluman.

I used to be si siluman itu. Tapi gue kemudian belajar dari cerita itu dan akhirnya sadar. Hasilnya? Untuk pertama kalinya, selama hampir 7 tahun, hari ini gue bisa ngobrol lagi dengan sepupu gue. Gue mengangkat telepon dan mengucapkan selamat buat dia yang baru aja melahirkan seorang bayi perempuan yang imut.

Rasanya menyenangkan bisa bebas dari amarah...seperti ada beban yang terlepas. Lagipula, ternyata gue kangen juga dengan sepupu gue itu. Padahal dulu, kalau denger namanya disebut atau kalau mengingat wajahnya, bisa membuat darah gue mendidih dan naik sampai ke ubun-ubun. Hehehe....

Seperti kata orang, pemberian maaf itu selalu indah. Lagian ya, ngapain juga berlama-lama jadi siluman jelek? Mau dipandang aja udah gak enak, apalagi mau dideketin :p. Gak ada untungnya buat diri sendiri dan orang lain, ya kan?

Oia, di kesempatan ini juga gue mau mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan. (Maap ye, rada telat ngucapinnya.) Sekalian gue minta maaf kalau ada kata-kata yang salah dan menyakitkan yang pernah gue tulis ya, temans! Kudu dimaafin ya. Yayayaya??? Ya iya dong. Kalo enggak, bisa jadi siluman jelek. Situ bakalan gak dapat pacar deh. Hihihi....

_____________________________

Ps. Judulnya gue ganti. Kayaknya yang baru ini lebih keren :D

11 comments:

Anonymous said...

Gw pernah baca tu cerita,cm gak tau di buku yang mana *efek kebnykn bc buku
-olekranon

Rae said...

Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya - Ajahn Brahm :)

Anonymous said...

Di bk jilid 1 bkn?
Mau mriksa cm jauh dr rak buku hahahaha...
-olekranon

Rae said...

Yup :)

Anonymous said...

Mana lebih bgs,jld 1 ato 2? Gw cm bc longkap2 yg jld 2.
-olekranon

Rae said...

Yang ke 2 belum gw sentuh sama sekali. Lagi gak mood :p

Anonymous said...

Ternyt moody jg org'a hahahaha
Jgn2 tlsn lu naik turun ky gunung *peace hehe

Rae said...

Ya gitu deh :p

Nitz said...

Tulisanmu nyenggol keadaanku, Rae.
Beberapa hari yang lalu, I felt so full of hatred. And I know it ain't good :(

Sebenarnya mungkin lebih karena kecewa, merasa not fair and it leads to angry. Angry leads to hate.

Rasanya sesekali pengen jadi orang yang ga baik. Tapi nanti kalo dah di sapa baik2, hiks hatinya lemah lagi :(

Untung marahnya cepat berlalu :)



Anyway, love the theme of your blog.



xoxo,
Nitz

Rae said...

@Nitz: Ups, maaf. gak sengaja kesenggol. Hihi :p

Well, I'm happy for you deh kalo gitu ;D

Dan makasiiiii :D:D

*hugies

Anonymous said...

Judul'a sama persis sm buku asli'a haha
*br pulang jd dekat sm rak buku dan sempat buka2
-olekranon