Unless it's photographed by me, all pictures are taken from vi.sualize.us or Google Image

Wednesday, 3 November 2010

Tie The Knot (ON SEASON?!)

Pagi-pagi Mama masuk kamar dengan hebohnya, pakai acara ngedobrak pintu segala. Duh, mending juga kalau pacar yang tiba-tiba rushing into the room, ya? Hihih ;).

"Hoi, bangun. Anterin Mama ke pasar."

Aduh duh duh... Masih ngantuk, kaget bangun, kepala mendadak sakit, tapi apa daya sang ibu suri telah menanti. Still with the "bantal face", terpaksa langsung menuju kamar mandi dan mandi. Eh, sebelumnya sempet ngecek HP dan ada SMS dari kopi yang katanya lagi bete. Sabar ya, sayang *hugs*.

Selesai mandi dan pakai baju, saya langsung menuju dapur dan menemukan Mama yang juga sudah siap dengan tas rotan yang isinya penuh dengan kantong kresek. Oh no!!! Pasar yang dimaksud Mama bukan pasar modern, tapi pasar tradisional! Ugh... saya paling ogah ke pasar tradisional. Kopi tolooooooong!!! Tapi Kopi kan lagi sibuk ngajar. Hikh hikh.

Tiba di pasar, langsung parkir mobil terus nemenin Mama belanja. Heh, imagine yourself, masuk pasar tradisional yang seperti habis diguyur hujan, nenteng-nenteng kantong kresek sambil buntutin Mama yang hobinya nawar. Mau beli satu macam barang aja sampai harus ke sepuluh penjual. Huhu... Mama bau niiihhhhh -.-". Belum lagi ditambah dengan mendengar ocehan Mama, "Huh dasar perempuan-perempuan zaman sekarang lebih suka ke hypermarket daripada belanja di pasar tradisional." Ya iya laaaahhhh, Mamaaaa >.<

Akhirnya penderitaan selesai. Tadinya sih saya pikir begitu, waktu Mama selesai belanja. Tapi ternyata penederitaan belum sampai pada titik akhir. Pasalnya, waktu hendak pulang saya bertemu seorang teman lama. Teman SD dulu. Dia yang menegur saya terlebih dahulu dan butuh beberapa detik sebelum saya mengenalnya. Astaga!!! Ini kan si Anu-yang-dulu-temenan-sama-si Ini-dan-si Itu, yang-hobinya-cekikikan-kalau-ada-cowok-cowok-gebetan-lewat-di-depan-mereka??!! Ehe, saya mengedip-ngedipkan mata, enggak percaya kalau yang berdiri di hadapan saya adalah si Anu.

"Raeeeeee, ya ampuuunnnn ke mana aja looooo?" Teriaknya, padahal saya ada di depan dia dan enggak budeg (!), sambil cipika-cipiki.

"Eh, si Anu." Sahut Mama yang berdiri di samping saya, dan tersenyum.

"Halo tanteeeee." Si Anu menoleh sebentar ke Mama, kasih senyuman, dan balik menoleh lagi ke saya. "Apa kabar loooo? Udah kawin belum?"

GLEK!

Apa? Kawin? Ya udah laaaaaahhhh (langsung ngebayangin Kopi). Hihihi :p. Apa-apaan coba, masa baru ketemu setelah sekian tahun, yang ditanya malah sudah kawin apa belum???

"Belum lah." Jawab saya. Pengennya sih jawabnya "enggak ah kalau sama laki". Heheh.

"Ih, buruan kawin. Keburu tua lho. Gue malah udah punya anak dua."

Apa? Tua? *langsung inget-inget berapa umur dia* Ih, cuma beda setahun dari saya, dia lebih tua.

"Eh, si Ini juga udah kawin lho. Si Itu juga, sekarang lagi nunggu melahirkan bayi pertama. Yang A bentar lagi tuh nyusul kawinnya. Yang B malah udah dua kali kawin, cerai sama suami pertama. Yang C.... Sampai yang Z..."

Ih, lagi musim kawin ya? Arrrggghhhh...!!! Kepengen cepet pulang!!! *langsung pamit...dadaaahhhh...jangan ketemu lagiiii*

Saya sudah tidak lagi mendengar ocehannya sejak huruf "A" dan pikiran langsung melayang ke Kopi. Sayang, lamar aku dong. Tapi kayaknya kopi sering deh ngelamar. Hahaha :p.

Di mobil, Mama tiba-tiba ngomong "si Anu kenapa modelnya jadi begitu? Umurnya cuma beda setahun dari kamu, tapi mukanya kok kayak tante-tante? Ck ck, parah banget." Hahah, Mama tahu aja yang ada di pikiran saya.

1 comment:

Kay Chen said...

ckckckc.. baru tau.. ternyata selain tukang ngerayu sama mata keranjang, Kopi juga tukang ngelamar. Ck!

*image Kopi makin lama makin gelap aja nih di kepala gw. :) wakakakaka secara yg diingat cuma yang jelek2nya doang. wakakak:))