Unless it's photographed by me, all pictures are taken from vi.sualize.us or Google Image

Thursday 26 July 2012

Preferred Flatmate

"Mbak Rae, hasil tes IELTS-nya sudah ada. Boleh langsung diambil di kantor ya, mbak." Begitu isi SMS yang kuterima Jumat kemarin. O ow, jeritku dalam hati. Pastinya aku cemas dengan hasilnya karena aku merasa tidak mengerjakannya dengan baik. Secara aku keburu jiper ketika melihat si bule bermata sayu yang menjadi pengawas tes.

Di bagian Listening aku kehilangan konsentrasi sehingga melewati beberapa pertanyaan. Sementara di bagian Writing aku terlalu lama mengerjakan sub-bagian kedua, sehingga sub-bagian pertama kukerjakan dengan terburu-buru dan kemungkinan besar tidak mencapai seratus lima puluh kata. Dan di bagian Speaking, aku tergagap! Banyak bengongnya daripada bicaranya karena si bule seperti sedang menginterogasiku. Blank-lah sudah otakku dalam seketika. Dia menanyaiku pertanyaan, aku menjawab dengan satu dua kata, lalu dia lanjut ke pertanyaan berikutnya. Aku tidak sempat bercas-cis-cus. Ampun deh! Yang kurasa bisa kukerjakan dengan baik hanya di bagian Reading saja.

Hari Senin siang aku ke kantor penyelenggara tes, dan ternyata, eh ternyata, hasilku memenuhi syarat dari pihak universitas! Dengan overall band score pas dengan nilai yang diwajibkan, yaitu 6.5. Oh, betapa girangnya aku! Lebih mengherankan lagi, justru nilai Speaking-ku yang paling tinggi. Dengan hasil itu maka aku tidak perlu lagi mengikuti kursus Bahasa Inggris di sana yang harganya selangit jika dirupiahkan. Lumayan kan, menghemat biaya. Hasilnya pun segera di-submit dan sekarang aku tinggal menunggu surat Conditional Offer-ku diganti dengan Full Offer dari universitas yang bersangkutan. 

Sementara menunggu, aku coba-coba mencari akomodasi. Browsing dan googling kujabani demi mencari sebuah kamar sesederhana mungkin dengan harga sewa tidak melebihi AUD100 per minggu, ditambah biaya utilities (gas, laundri, listrik, internet, dll) antara AUD30-40. Itupun dengan biaya sewa kurang lebih AUD400 sebulan, artinya aku harus menghemat biaya makan, make-up, baju, dll dll. Sekalian diet deh tuh. Untung saja kudengar kabar bahwa untuk mahasiswa internasional diberikan potongan harga jika ingin menggunakan transportasi publik, bahkan ada yang gratis, asalkan menunjukkan kartu mahasiswa. Haleluya!

Aku masuk dari satu website ke website lainnya, dan akhirnya nyasar ke website EasyRoomate. Iseng saja kuisi aplikasi dan melakukan pencarian di situs tersebut. Dan lihatlah apa yang kutemukan!

Klik pada gambar untuk lebih jelas.

Iya, aku agak sedikit norak ketika mengklik kotak isian "Preferred Orientation" itu. Secara kalau cari kamar kost di Indonesia, kan tidak ditanyai sama tante kost-nya kamu mau tinggal serumah dengan gay, lesbian atau biseksual. Ya, kan? Kan?

Lantas pilihan mana yang kupilih? Tentu saja aku memilih "Doesn't Matter." Aku tidak peduli dengan orientasi teman serumahku. Lagipula, tidak mungkinkan ketika di sana nanti lalu aku memperkenalkan diri "Hai, aku Rae dan aku lesbian." Aku tidak kepikiran untuk keluar dari lemari. Belum. Pokoknya sekarang fokusnya pengurusan dokumen, visa dan cari kamar. Yang murah!

Dan pencarian pun masih berlanjut...

4 comments:

Anonymous said...

Selamat yah RAE:)

dree said...

Owh, ada yang seperti itu yah. Aku juga baru tau. Hihi.
Wah info nih.
Thanks ya, salam kenal.

Anonymous said...

Congrats, Rae ^_^

K

Rae said...

Thanks, guys ;)

@dree: Salam kenal juga :)