Sudah beberapa waktu lamanya aku tidak menghabiskan waktu luangku bersama kedua adikku. Biasanya di hari Minggu, kami bertiga, ditambah pacarnya si Tengah, jalan-jalan atau nonton bareng di bioskop. Tapi semenjak masalah pelik yang datang menimpa, kami tidak pernah lagi menikmati hari Minggu bersama. Namun hari ini, akhirnya kami memliki kesempatan jalan-jalan bersama, meski hanya sebentar.
Setelah mengantar Mama ke bandara, kami berempat memutuskan untuk jalan-jalan ke mal. Kami makan siang, kemudian menemani si Tengah menindik telinganya, lalu ke Naughty dan memilihkannya anting. Aneh, ya? Tidak satupun telingaku ditindik. Dipaksa pun aku tak mau. Dan ini adikku malah memiliki dua tindikan di kedua telinganya. Ketika kutanya kenapa ditindik, jawabnya supaya mirip Lee Min Ho. Halah, memangnya Min Ho telinganya ditindik? Si Bungsu pun menyeletuk, "Si Koko mah gara-garanya pacarnya dilirik cowok lain, yang dandanannya mirip Lee Min Ho. Makanya jadi ikutan pengin tindik." Ada-ada saja.
Beres dengan urusan tindik-menindik dan telinga, pacarnya si Tengah mengajak foto bareng. Kamipun menyetujui usulnya. Maka kami berempat bergegas ke sebuah arena bermain yang menyediakan
photo box. Beberapa klik di layar, dan kamipun siap berpose, mulai dari pose jaim sampai dengan pose tergila, dengan berbagai latar yang tersedia. Aku jadi kangen dengan teman se-gengku. Dulu, jika baru saja dari salon dan potong rambut, kami selalu foto bersama di
photo box untuk mengabadikan momen hari pertama memiliki model rambut baru, juga dengan alasan karena rambut jadi terlihat lebih indah karena baru saja ditata sedemikian rupa, sehingga membuat kami terlihat lebih cantik. Iya, narsis memang.
Sesudah foto berempat, si Tengah foto berdua bersama pacarnya sambil mengenakan topi Angry Bird yang dibelinya sebelumnya. Anak muda kalau pacaran, ya begitu tuh. He he... sok tua deh aku ini. Dengan waktu kurang dari 5 menit, fotonya pun jadi. Kami jadi terkikik-kikik sendiri melihat hasilnya. Lalu si Bungsu memelas minta diajakin main Timezone. Mau tidak mau, kami semua ikutan bermain. Bergantian kami bermain
Time Crisis dan Nascar.
Puas bermain, dan isi
voucher-nya habis, aku mengajak mereka pulang. Kakiku sudah mulai pegal dan aku mengantuk. Entah karena umurku atau karena aku menghabiskan hidupku di mal sewaktu kuliah dulu, aku jadi tidak tahan berlama-lama berada di dalam mal. Apalagi jalan-jalan mengelilinginya di saat sedang ramai pengunjung. Biasanya kalau ke mal, aku lebih suka menongkrongi kafe dan berlama-lama di sana, atau nonton bioskop.
Ketika hendak pulang, aku minta diantarkan ke rumah S karena hampir sepanjang akhir pekan ini aku tidak bersamanya. Hanya kemarin malam aku mampir sebentar di rumahnya sebelum menghadiri resepsi pernikahan sepupuku untuk mengambil parfumku yang ketinggalan. Ke pesta itu harus wangi. Ya, kan? Melihatku turun dari mobil dengan baju terusan berwarna hitam selutut, sepatu hak tinggi, dengan rambut yang dikeriting rol (itu namanya keriting apaan sih?) dan
make-up komplit, dia menyolek lenganku dan berkata, "Hey, Seksi. Godain aku dong." Ha ha ha! Dan sebelum aku pergi, dia sempat menyematkan sebuah cincin di jariku. Bukan, bukan. Itu bukan cincin pertunangan. Hanya supaya
matching dengan kalungku, begitu katanya. Makanya tadi aku minta diantar ke sini untuk mengembalikan cincinnya, dan pada akhirnya dia memintaku menginap.
Jadi tadi aku menemaninya makan malam sambil kuceritakan tentang pesta pernikahan sepupuku kemarin, juga tentang kegilaan kami berempat tadi. Mendengar itu, dia mengajakku foto bareng di
photo box. Kupikir dia tidak akan mau melakukan hal-hal seperti itu, lho. Tapi mengetahui bahwa dia juga kepengin, apalagi sampai mengajakku, membuat aku tergelak. Setelah aku selesai bercerita, gantian dia yang menceritakan apa saja yang dilakukannya sepanjang akhir pekan ini, seperti yang sudah bisa kutebak, yaitu bersih-bersih dan baca buku.
Menjelang tidur, dia memintaku menambahkan lagu-lagu Korea yang minggu lalu kuselundupkan di ponselnya. Tuh, strategiku berhasil. Hahay! Dan sekarang diapun sudah pulas. Pacaran dengannya, mataku jadi sering terpejam di bawah jam sepuluh malam. Kecuali di saat-saat tertentu, seperti ketika kepalaku sedang penuh-penuhnya, atau di saat aku sedang ingin menulis, meski sebenarnya yang kutulis juga tidak penting-penting amat. Hanya berupa
randon posting dan curcol tak jelas. Mungkin ini efek sampingnya saat ponselku sudah dibekali lengkap oleh aplikasi untuk menulis blog, mulai dari Blogger sampai Tumblr. Bahkan Wordpress juga ada, padahal aku tidak memiliki blog di
domain yang satu itu.
Baiklah, ini sudah kelewat
random deh. Jadi kututup saja dengan dengan sebuah kutipan yang kuambil dari salah satu
fanfiction pilihanku. Sepertinya pernah kukutip di sini, tapi tidak lengkap. Dan kutipan ini kupilih berdasarkan pada kejadian yang kualami hari ini; momen bersama adik-adikku, juga kebersamaanku dengan S.
"Life and love are not about the moments you plan out, because rarely anything goes according to plan, right? Life is a collection of the small things; the quiet moments when you gaze at the stars, or when you share a delicious cup of coffee with good friends, or when you get a surprise visit from somebody special, however brief the visit might be.
Enjoy those moments... soak them up... store them away. Because
those are the moments that make the best memories, and those are the memories that will keep us warm on
cold nights when we are all old and gray."