Anyway, mumpung lagi ada energi yang tersisa, gue kudu nulis. So here's the catch up:
Like Nitz said on the previous comment that life does get better, so does my life. Seperti yang sudah kalian ketahui, hubungan gue dan Kopi berakhir. Dan sebelum-sebelumnya juga gue menghadapi masalah-masalah lain yang cukup pelik. That's why my life was in a downfall.
Another update: I. Was. Supposed. To. Get. Married. On. September 11, 2011.
Yup, surprise surprise!!! It was an arranged marriage of course. Dan butuh waktu lama banget sebelum akhirnya gue memutuskan untuk menerima "lamaran". Awal-awalnya sih sempet pake acara mogok ngomong sama Mama gara-gara jodoh-jodohan. Tapi belakangan, setelah berpikir masak-masak dan demi kebahagiaan semua orang, akhirnya gue iyain.
Gue tahu, sebagian dari kalian pasti bilang gue bodoh, egois, dsb, karena keputusan gue itu. But try putting yourself in my shoes, and you'd know how it feels. Obviously, it was another though decision I had to make. Luckily, pernikahannya batal lho! Believe it or not, sebelum gue mengambil keputusan, gue cuma berdoa minta yang terbaik. Kalau memang itu jalan yang terbaik, gue minta bimbingannya. Eeeehhhh, ternyata eh ternyata, malah gak jadi kawin! Hihihi....
For some reason, I called off the wedding. Setelah gue mencoba mengenal lebih dekat (ex) calonnya gue ini, ternyata ada yang enggak beres dengan dia. Tapi gue diem aja, takut ngomong sama Mama karena nanti dikira gue cuma alesan aja.
Setelah kenal and he finally popped out the question and, stupidly, I said yes, mulai deh pada ngurus-ngurus persiapan. Nyari gedung, fitting wedding dress, nyari baju pre-wed, dll. Bahkan udah pake downpayment gedung sama bajunya segala lho.
Pada akhirnya orang tua lihat sendiri keanehan yang dimiliki si ex-calon. Actually, mereka sendiri yang akhirnya bilang pernikahannya dibatalin aja. Jadi, dengan senang hati gue sampaikan ke si calon kalo gue ogah kawin sama dia. Hihihi.... Padahal seharusnya pre-wed tanggal 22 Juli kemarin.
(Keanehannya apa? Hmmm kayaknya kurang etis kalau gue ceritain di sini. Alias ogah bergosip, hihihi....)
Setelah gue batalin pernikahannya, gue langsung cabut ke luar kota selama hampir dua minggu. Bukannya sengaja kabur sih, tapi emang karena ada urusan. Sekarang udah balik, gue kaget ternyata semua orang di sini pada heboh karena pernikahannya gue batalin. Oh, small town people...
Apesnya, sehari setelah kembali, gue harus menghadiri pesta pernikahannya temen sekolah gue, yang pastinya juga dihadiri oleh orang-orang sekota yang gue kenal. Jadi mau gak mau gue datang bareng nyokap. So I got myself pampered, worn a new dress and a 15 inches high heels. I walked in, chin up. Dan seperti yang gue duga, begitu gue melangkah masuk ke ruangan resepsi semua mata tertuju ke gue. For a moment, I was the center of attention. Ihiy!
Orang-orang menatap gue dengan tatapan simpati, ada juga tatapannya penasaran. Saat ngobrol dengan gue, ada yang pura-pura nanya kenapa dibatalin, ada langsung menghibur gue, ada juga yang ternyata gak tahu kalo pernikahannya udah batal. Mereka itu biasanya menegur dengan cara "eh, jangan lupa bagiin gue undangan ya!"
Yang lebih parahnya lagi, ada yang lansgung nembak "udah tenang aja, Rae. Nanti ai cariin jodoh yang lebih baik dari dia." Kalo udah begitu, gue cuma bisa pasang senyum-tanpa-arti-apa-apa. I mean, helloooooooooo??? Do I look sad???? Do I look like I need another arranged marriage????? Seriously, even my dad asked, "kamu gak apa-apa kan pernikahannya batal? Kamu gak patah hati kan?" Omigod, plis deh, Pa.
Hey people, I AM FINE. And I couldn't be happier! DUH! Besides, I'm too gay to get married, hihihi. At least, gue udah pernah ngerasain gimana rasanya pake wedding dress. Rasanya... sesek napas bok! Rempong bener musti pake korset, pake petticoat, pake asesoris ini itu. Tapi eh tapi, I looked beautiful! *numpang narsis* :p
Soooo, setelah semua yang terjadi belakangan itu, gue dilanda depresi hebat. But then again, my life gets better. And so does will yours. Whenever your life is in a downfall, just remember that good things will come to you, eventually.