Pada akhirnya, setelah memasuki bulan keempat aku berada di sini, cuaca Melbourne kian membaik. Well, enggak tiap hari juga sih, tapi setidaknya tidak sedingin waktu awal aku tiba bulan Juli lalu. Seperti hari ini, misalnya, suhu udara mencapai 32 derajat tadi siang dan itu untuk yang pertama kalinya hari ini aku mandi tanpa menggigil-gigil gila. Tapi namanya Melbourne, yang terkenal dengan kota yang dalam sehari bisa mengalami perubahan cuaca empat musim, tetap saja aku harus selalu mengecek ramalan cuaca sebelum bepergian supaya selalu siap sedia dengan baju hangat.
Mengenai kuliah, mulai akhir bulan ini sudah memasuki akhir semester. Semua kelasku telah selesai, tinggal final assignment sebagai pengganti exam saja yang masih harus kuselesaikan. Makanya jadwalku sudah mulai longgar, makanya bisa ngeblog. (Kode juga nih buat Ayang, aku Selasa, Rabu, Sabtu, dan Minggu free lho, Yang. Hehehe...). Tapi itu hanya sampai minggu depan saja karena segera aku akan mulai bekerja di dua tempat.
Iya, aku memiliki dua pekerjaan sekarang. Yang pertama di sebuah restoran Indonesia di kawasan CBD. Pekerjaan ini sudah kulakukan semenjak sebulan yang lalu. Aku bekerja antara 2-3 hari dengan jumlah waktu 10-15 jam dalam seminggu sebagai waiter/wait staff/floor staff (itu istilah yang digunakan di sini untuk pelayan restoran) di situ. Pekerjaannya merangkap kasir, taking orders, making drinks, cleaning tables, folding cutlery, dan lain-lain, dan masih banyak lagi. Biasanya aku bekerja sendirian melayani pelanggan, sementara ada 2 atau 3 orang yang bekerja di dapur sebagai kitchen hand. Seringnya restoran ramai pengunjung di jam-jamnya orang pada kelaparan, makanya diharuskan untuk bisa bergerak cepat dan harus bisa menyelesaikan dua sampai tiga pekerjaan sekaligus. Multitasking istilah kerennya.
Saat baru mulai bekerja, aku kelimpungan sendiri. Bok ya, seumur-umur belum pernah aku bekerja sebagai pelayan restoran. Tapi lama-kelamaan terbiasa juga dan sudah tahu pekerjaan apa saja yang harus diselesaikan. So far, pengalaman bekerja di situ asyik aja. Staff yang lain juga orang-orangnya pada ramah dan aku bisa makan masakan Indonesia gratis. Jadi aku betah saja bekerja di situ.
Pekerjaan yang kedua di sebuah restoran cepat saji lokal. Bukan, bukan. Bukan di restoran cepat saji yang terkenal di seluruh dunia itu. Tapi di restoran cepat saji yang asal franchise-nya dari sini dan hanya di sini. Lokasi restorannya tepat berada di sebuah mall dekat suburb-ku. Jadi cukup sekali naik bis ke sana. Dan berhubung restorannya baru akan dibuka, maka semua staff akan di-training minggu depan kemudian mulai bekerja di minggu berikutnya.
Menurut seorang temanku yang bekerja di restoran yang sama namun di lokasi yang berbeda, restorannya sungguh sangat sibuk dan semuanya harus serba super cepat. Seringkali staff diminta untuk bekerja overtime, namun tetap dibayar lembur. Jadi aku harus pintar-pintar atur jadwal kalau begitu. Mari kita lihat seperti apa pekerjaan di restoran itu nantinya.
Unless it's photographed by me, all pictures are taken from vi.sualize.us or Google Image
Monday, 21 October 2013
Wednesday, 16 October 2013
Jailed for Sarcastic Comment on Social Media
Well, thought I could just share this here. Ini video amatir buatanku demi memenuhi tugas kuliah dari salah satu course yang aku ambil semester ini yang bertemakan "social media failure".
So, better watch out what we say online. And it goes to all bloggers as well...
Monday, 14 October 2013
My Relationship So Far
Ketika aku harus mengikuti bimbingan konseling beberapa waktu yang lalu (iya, aku sempat struggle juga kok saat harus beradaptasi dengan lingkungan baru di sini), aku tanpa sengaja membicarakan orientasi seksual dengan counsellor yang menangani aku. Dia bertanya apa aku memiliki partner, kujawab iya, di Indonesia. We're doing long distance, kataku. Lalu kami berdiskusi sedikit mengenai hubunganku dengan partner. Sebenarnya aku lupa-lupa ingat apa yang kami diskusikan saat itu, tapi yang jelas si counsellor itu sempat bertanya mengenai komunikasi aku dan partner.
Kalau diingat-ingat lagi sekarang, komunikasi kami berdua memang mengalami sedikit perubahan. Dari yang tadinya bisa setiap hari teleponan dan Line, sekarang hanya bisa sebatas Line chat saja. Teleponan kami lakukan dua atau tiga kali dalam seminggu. Itu disebabkan karena kesibukan masing-masing. Aku sibuk dengan kuliah sambil part-time, sementara partner sibuk dengan kuliah dan ujian serta kegiatan ekstrakurikuler. Apalagi sekarang ditambah dengan perbedaan waktu yang kian panjang. Yang tadinya hanya berbeda tiga jam saja, sekarang jadi berbeda empat jam karena saat ini Australia menggunakan zona waktu musim panas, atau Daylight Saving Time. Itu artinya di saat aku bangun, si partner masih tidur atau malah baru tidur. Ketika aku hendak makan siang, si partner baru bangun. Saat aku sudah selesai beraktivitas dan bersiap tidur, si partner masih sibuk. Kadang kalau dia lagi libur, bisa menemani aku tidur. Dengan kata lain, nasibnya si partner sering aku tinggal tidur. Hehehe...
Akan tetapi, kalau dipikir-pikir lagi, komunikasi kita berdua masih terbilang lancar-lancar saja sih. Yang aku maksud di sini adalah kualitas dan bukan kuantitas seberapa banyak kita ngobrol. Ketika ada suatu permasalahan, sebisa mungkin kita berdua membicarakan hal itu. Pernah juga sih sampai gondok-gondokan segala dan berakhir dengan aku meminta untuk tidak komunikasi sama sekali sampai tiga hari. Tapi setelah tiga hari, kita berdua kembali menyelesaikan apapun itu masalahnya yang ada. Ketika ada sesuatu yang tidak aku suka, maka sebisa mungkin aku bilang, begitu juga sebaliknya. Well, so far the way we communicate and understand each other works well for our relationship. And I hope it stays that way.
Lebih lanjut lagi, jika ditanya kemana ujung-ujungnya hubungan kita berdua ini, maka dengan jujur akan kujawab tidak tahu. Sudah pasti aku memiliki rencana untuk menetap di sini dan itu berarti selamanya bakal long distance. Tapi jika rencana partner untuk kuliah S2 di sini berjalan lancar, artinya ada kemungkinan bisa sama-sama di sini. Namun itu masih beberapa tahun lagi. Aku cukup berharap yang terbaik saja untuk saat ini, sambil menjalani apa yang kami miliki sekarang. Bukan begitu, Yang?
Btw, malam ini kembali si Ayang aku tinggal tidur lagi. Hehehe... Aku tidur duluan ya, Yang. Love you.
Subscribe to:
Posts (Atom)