Unless it's photographed by me, all pictures are taken from vi.sualize.us or Google Image

Thursday, 2 August 2012

To-do List

Tidak terasa bulan sudah berganti. Sudah bulan Agustus. Sudah dua minggu lebih puasa berjalan bagi yang menjalankannya. Dan aku, di sini, masih juga sibuk dengan urusan kuliah ini. Tidak sesibuk itu sih, cuma ternyata masih banyak yang harus kukerjakan setelah aku merasa ada banyak hal yang telah kuselesaikan.

Kemarin aku sudah menerima Letter of Full Offer dari pihak universitas yang dikirimkan ke email-ku melalui agen internasional resmi. Itu artinya aku sudah bisa melakukan pembayaran tuition fee sejumlah yang ditentukan untuk kemudian mendapatkan Confirmation of Enrollment (CoE). Namun sebelum membayar, aku masih harus memasukkan permohonan beasiswa yang batasnya tanggal 17 Agustus. Lumayan kan, bisa mendapatkan sedikit potongan untuk tuition fee setiap semester, selama masa studi.

Setelah membayar (semoga permohonan beasiswaku disetujui!) dan memperoleh CoE, aku masih harus menyiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk permohonan visa pelajar untukku dan visa pengunjung untuk Mama yang katanya ingin ikut mengantarku, termasuk juga medical check-up di rumah sakit yang ditunjuk langsung oleh kedutaan di kota terdekat. Sementara itu aku masih harus tetap mencari tempat tinggal, juga mem-booking tiket pesawat.

Jika semuanya sudah beres-res-res, tinggal aku perlu belanja-belenji baju musim dingin. Secara beli di sini sudah pasti lebih murah. Ya, kan? Bukannya perhitungan atau pelit, tapi ini ceritanya tinggal di negeri dolar, yang apa-apa jika dirupiahkan harganya melangit. Lalu hal terakhir yang harus kulakukan adalah mengajari Mama menyetir, karena biasanya aku yang mengantar dia ke mana-mana. Kemudian mengajarinya menggunakan internet, cara mengirimkan email, melakukan panggilan video di Skype, dan hal lainnya yang berbau teknologi semacam itu.

Nah, jadi itulah yang masih harus kukerjakan, dan kukerjakan sendiri karena hanya aku yang paham. Mama tahunya beres. Sudah barang tentu aku tidak mau merepotkannya karena cukuplah ia berkorban dan merelakan anak perempuan satu-satunya pergi jauh darinya, untuk yang ke sekian kalinya. Tidak perlu lagi kupusingkan dengan segala pengurusan yang belibet ini. Lagipula, aku sendiri pusing jika harus menerjemahkan satu per satu segala dokumen yang dikirimkan kepadaku, yang berbahasa Inggris.

Sengaja kutuliskan ini di sini supaya aku bisa masuk ke sini dan melihat kembali apa saja yang harus kukerjakan. Kalau yang lain menggunakan notes atau post-it, maka aku menggunakan blog. Dan menulis ini, mengurangi kecemasanku karena dalam pikiranku waktu semakin mepet, sementara yang harus diselesaikan masih banyak. Membuatku jadi gelagapan sendiri jika memikirkannya. Baru setelah diuraikan seperti ini, rasanya sedikit lega.

Jadi saatnya mengerjakan satu per satu, langkah demi langkah. Dan untuk sekarang, yaitu tidur! Eh, maksudku beasiswa....

2 comments:

Haris Schildhauer said...

Lho, jadi mamamu itu gaptek seperti emakku ya, hihi...

Sekilas info ya Rae, tentang baju musim dingin itu lho, aku dulu mikirnya juga gitu, pasti beli di Indo lebih murah. terus pas boyongan sak koper isinya sweater semua. Ternyata kebalik bok, disini jauuuuh lebih murah meriah, apa lagi pas musim panas gini... Eh kebalik ding, Aussie lagi musim dingin. Lagipula baju2 yang aku beli di Indo ndak bisa benar2 menahan dingin.

Rae said...

Gapteknya mamaku jangan ditanya, mas. Hehehe...

Iya, ya. Kalau dipikir-pikir bener juga ya.... kalau lagi musim panas, pada diskon ya...