Unless it's photographed by me, all pictures are taken from vi.sualize.us or Google Image

Friday, 12 April 2013

Dulu dan Sekarang

Nyaris seluruh badanku nyeri. Sesorean tadi aku menghabiskan waktu dengan berenang. Rupanya seluruh otot-ototku terkejut ketika dipaksa melakukan gerakan renang yang telah sekian lama tidak kulakukan. Setelah beberapa putaran selama satu jam, aku pulang, mandi, lalu bergelung di tempat tidur sambil menonton Game of Thrones.

Aku baru saja menyelesaikan season 1 ketika seorang teman lama memanggilku di Path dan meng-updateku dengan kabar terbarunya yang agak sedikit kurang baik. Lalu dia mengirimiku sebuah foto yang diambil beberapa tahun yang lalu. Ada aku, dia dan seorang teman lagi di foto itu. Kami berpose di lobi sebuah mal di Jakarta. Saat itu adalah kali pertama kami bertemu.

Katanya, "I miss those old moments."
"Gee, I look so young on this picture." Aku memerhatikan foto itu. Kami tersenyum, saling berangkulan saat difoto.
"We were. Younger, happier..."
"Innocent, naive... Oh, dan waktu itu gue belum pernah merasakan mabuk sekalipun. Never had an orgasm, too. Hahaha..."
"Hehehe. Itu sih elo. Lucu, ya, gimana sekarang kita berubah."

Aku termenung menatap deretan kata-kata temanku di layar ponsel. Sekali lagi aku memandang foto yang dikiriminya dan aku menyetujuinya dalam hati. Hanya dalam waktu kurang lebih 5 tahun sejak foto itu diambil dan segalanya telah berubah, termasuk kami. Senyum kami terlihat inosen, bahagia, seolah-olah tiada beban. Hidup saat itu terasa lebih mudah, masa depan terlihat cerah.

Lalu semuanya mulai berubah. Ketika itu aku mulai mencoba menyesap minuman berakohol. Aku ingat pertama kalinya mereka mengajakku makan malam di sebuah restoran di kawasan Kemang. Itu pertama kalinya aku minum bir. I had 2 bottles of Corona! Selesai makan malam, mereka membawaku ke sebuah lounge tidak jauh dari situ. Kami berlima ketika itu dan memesan sebotol sparkling white wine. Namanya masih pemula, jadi kepingin coba semuanya. Kulihat segelas minuman berwarna merah yang diantar seorang pelayan untuk tamu di meja lainnya, dan akupun pesan itu. Strawberry Martini. Seorang temanku memesan satu sloki Tequila, dan akupun sempat mencuri sesapan.

Hasilnya? Saat itu juga aku langsung dibopong ke toilet dan memuntahkan semua isi perutku di kloset. Bikin kerjaan banget buat cleaning service deh. Hihihi. Sepanjang jalan pulang juga aku muntah. Bubur ayam, yang katanya lumayan menolong orang yang tengah teler, ternyata tidak banyak membantuku. Makan satu sendok dan aku kembali muntah. Tiba di kost, aku dipapah sampai ke kamarku di lantai 3. Terakhir yang kuingat, paginya aku bangun dengan sakit kepala yang luar biasa sakitnya, mulutku terasa pahit, dan rasanya aku seperti orang linglung. Aku kemudian dijuluki Mr. Toto. Itu pengalaman pertama dan terakhir kalinya.

Kemudian tahun berikutnya aku meletek. Hehehe...

"Masih ingat juga yang kita main ke Put Put Golf?" katanya lagi.
"Iya."
"Rasanya bahagia banget, ya? Kita main, taruhan, terus ketawa-ketiwi sepanjang permainan."
"It was one happy moment, indeed."

Lalu kami melanjutkan makan malam di Y&Y Cafe sambil terus menertawakan permainan tadi siang. Sambil makan, sambil berfoto ria. Dia dan keluarganya, dan aku. Segalanya terasa utuh saat itu.

"Sedih rasanya lihat foto-foto yang dulu-dulu. Gue masih enggak percaya semuanya udah berubah sekarang. Kayaknya semuanya seperti dirampas dari tangan gue."

Kali itu aku tidak tahu harus menjawab apa. Setelah tahu ceritanya akan kehidupannya belakangan ini, aku hanya bisa mengiyakan perkataannya. Aku jadi berpikir bahwa memang sudah seperti itu yang namanya kehidupan. Akrab dengan yang namanya perubahan selama ia masih berputar. Dan hidup juga mengubah manusianya. Bukan begitu? Setidaknya itu yang kulihat terjadi pada diri temanku.

"Gue capek, Rae."
"I know..."
"I'm not happy. I just want this to be over."
"It will." 

Setengah jam kemudian kami masih mengobrol dan pada akhirnya aku berhasil membujuknya untuk tidur.

"May the happiness awaits us ahead," hiburku.
"Hopefully."

Kami mengakhiri pembicaraan. Aku mematikan ponsel dan sepertinya malam ini aku akan tidur dengan perasaan gloomy, sambil tak lupa memanjatkan doa agar temanku tetap kuat.

2 comments:

Anonymous said...

What happened with your friend, Rae? Hopefully (s)he's in very good condition.

RF

Rae said...

RF: She has a big problem. So yeah, she's not in good condition.

Anyway, RF, kamu tulis komentarnya ada 2 kan ya? Mohon maaf karena komentarnya yang satu tanpa sengaja aku ngekliknya "Delete", alih-alih klik "Publish". Haduh maaf banget ya. Boleh kamu tulis lagi, dan akan kupastikan komentarnya dipublish.


Rae