Unless it's photographed by me, all pictures are taken from vi.sualize.us or Google Image

Thursday, 3 May 2012

A New Day

Jadi tiga hari yang lalu gue genap berusia 25 tahun. 25. Oh, crap! Sudah usia kawin, eh, maksudnya nikah. Ibarat buah, sudah matang. Ranum. Siap dipetik. Untuk kasus gue, siap dipinang.

"Ulang tahun yang ke berapa nih?"
"25..."
"Wah, siap-siap pesta."

Tuh kan! Tapi biarlah orang-orang itu sibuk sendiri memikirkan kapan gue bakal menikah, sementara gue malah santai, ongkang-ongkang kaki. Ya toh?

Anyway, beberapa hari sebelum ulang tahun, gue sempat ngobrol banyak bareng Jade, salah satu teman dekat yang selama delapan tahun ini tahu banyak hal tentang gue. Kadang kami berdua saling curhat, kadang juga hanya sekedar saling berbagi cerita. Sama-sama saling mendengarkan. Dan gue senang karena hari itu gue berbicara banyak tentang segala hal yang belakangan ini terjadi. Begitu juga dia, yang ternyata telah mengalami banyak polemik hidup.

Beberapa bulan terakhir ini, bisa dibilang sejak memasuki awal tahun 2012, terjadi banyak kekacauan dalam hidup gue. Sampai-sampai gue berhenti berharap, tidak pernah lagi bermimpi, bahkan tidak satu doa pun gue ucapkan. Karena berdoa itu berarti berharap, dan gue lelah harus kecewa berkali-kali. Gue sampai pada titik dimana gue bangun setiap pagi dengan pikiran kosong dan merasa hampa.

Ever an optimist, Jade mampu menularkan semangatnya tanpa menggurui ataupun memaksa. That is one thing, out of many, that I like about her. Meski pada saat itu gue masih saja pesimis tapi akhirnya gue jadi berpikir sendiri, mau sampai kapan gue terus-terusan membiarkan semua masalah ini memberatkan hidup gue? Maka di hari ketika memasuki usia baru, gue ingin bahagia. I won't let whatever happens to weigh me down.

Kau tahu, seperti membandingkan tubuhmu sebelum dan sesudah melahirkan. Meski, yah, gue belum pernah mengalaminya sendiri. Tapi melihat tubuhmu yang dulu penuh lekukan seksi, kini tak berbentuk. Belum lagi ada stretch mark di mana-mana. Bikin stress, tidak bahagia dan tidak percaya diri. Itu menurut pengalaman seorang teman yang baru saja melahirkan anak keduanya.

Untuk kasus gue, gue memilih untuk berhenti menoleh ke belakang dan berhenti membanding-bandingkan kehidupan gue sebelum dan sesudah gue kembali ke rumah, atau kehidupan gue dengan orang lain. Dan berhenti bertanya kenapa, kenapa dan kenapa.

Let it go, kata Jade. Don't let what others did or said weigh you down or make you unhappy. Biarlah yang terjadi di hari kemarin tetap tinggal di hari kemarin. Keputusan yang sudah diambil takkan bisa diubah, tak ada gunanya juga disesali. Cukup ambil hikmahnya saja dan belajar dari situ. Karena biar bagaimanapun hidup harus terus berjalan. Cepat atau lambat akan ada titik terangnya. Dan yang terpenting, jangan pernah berhenti berharap. Karena hidup sering berjalan tidak sesuai rencana, namun tidak selamanya juga seperi itu.

Seperti yang pernah gue baca entah di mana, "Life is not about the moments you plan out, because rarely does anything go according to plan. Life is a collection of small things. And often small things make you happy."

In the end, this all will pass. Now I'm holding on to the thought like a dear life; that this all will be over, eventually.

3 comments:

Anonymous said...

wah ultah kt hampir sama y cuma beda 1 hari.Tahun ini harus lebik baik dari tahun yg kemaren,betulkan rae.i like you blog

Rae said...

Yup, betul. Makasih ya... :)

The Insider said...

HAPPY BIRTHDAY!!!!!!!!!!!!!!!!
WISH YOU ALL THE BEST!!!!!
GOD BLESS YOU!!!
:)
(Telat hampir sebulan, gak kenapa2 kan? yg penting ucapin n doanya...)
hehehe :)