Pindah ke kamar sendiri, hidungku masih tetap bengek dan mampet. Tak selang berapa lama, aku mulai bersin-bersin. Hachiuuu, hachiuuu! Aih, penyakitku kumat. Kalau sudah begini, enaknya diurut nih. Eh, kebetulan keponakanku datang sambil membawa botol minyak gosok di tangan. Ini pasti diutus Mama untuk menggosokkan minyak di punggung dan dadaku, yang kebetulan pegal-pegal belakangan ini. Mama memang paling mengerti anaknya deh. I love you, Mama!
Ngomong-ngomong, keponakanku ini pintar urutnya. Pintar gitu ngurut bagian yang sakit. Awalnya sih, geli-geli gitu. Aku ini orangnya gelian. Dicolek sedikit saja, pasti reaksinya lebay. Terus lama-kelamaan, eh kok ya mulai terasa sakitnya... Apalagi di bagian yang urat-uratnya sudah semrawutan. Sakit banget, banget! Tapi enak sih (masokis akut). Kalau ditanya mau lagi, pasti mau!
Selesai diurut, aku kembali ke kamar Mama, ambil charger yang ketinggalan. Lagi-lagi Mama berkomentar, "Terus nanti di sana siapa yang gosokin minyak? Siapa yang urut?" Aih, Mama, nanti aku cari pacar bule di sana deh. Hehehe... asal ngomong nih.
Yasudah, sekian dulu entri kali ini. Sebenarnya kepingin nulis yang lain. Tapi ini udah keburu ngantuk dan malas mikir yang berat-berat. Ya begini ini nih hasilnya kalau sedang ingin menulis sesuatu tetapi mata tak sanggup membuka lagi. Yowes, markitdur... mari kita tidur. Have a nice dream.
P.S. Harap maklum jika ada typo... ini nulisnya sambil ngantuk dan mata 5 watt. Lagi melek aja suka typo kok ya. Dilarang protes! Hehehe...
No comments:
Post a Comment