Here's the thing: if you're living in a house with extended-family, practically you have lesser private time. And if you're running a business with your parents, meaning you're not only doing your work, but also do chores for them. That way you barely have time for yourself.
Begitulah kira-kira keadaan gue sehari-hari. Maka tidak mengherankan apabila setiap kali tiba di rumah pada malam hari, hal yang paling ingin gue lakukan adalah segera mandi kemudian tidur. Namun satu-satunya saat dimana gue bisa menikmati privasi dan waktu untuk diri gue sendiri adalah saat-saat sebelum tidur itu. Maka rasanya terlalu berharga jika hanya gue gunakan untuk tidur.
Entahlah, mungkin terdengar aneh bagi orang lain, tapi rasanya menyenangkan bisa menyendiri untuk sesaat. Maksudnya setelah seharian penuh bekerja dan berinteraksi dengan orang lain atau melakukan ini-itu, hal yang paling gue inginkan adalah menikmati saat gue akhirnya bisa sendirian sebelum tidur.
Saat seperti itu biasanya gue gunakan untuk membaca buku, menulis apa saja yang bisa gue tulis, blogging, atau hanya berbaring dan berpikir sambil mendengarkan lagu. Untuk kegiatan yang terakhir itu, kadang-kadang membuat gue hanyut dalam pikiran.
Selalu ada saja hal-hal yang bisa dipikirkan saat malam menjelang tidur. Macam-macam pikiran yang melintas, misalnya mereka ulang kejadian hari ini atau mengingat-ingat kembali apa yang gue lakukan. Sampai dengan hal-hal yang nampaknya sedikit berlebihan seperti apa yang akan terjadi di masa depan atau bagaimana kehidupan akan bergulir. Bahkan kadang-kadang gue berpikir bagaimana rasanya menjadi salah satu karakter dalam buku yang sedang gue baca. To sum it all, all of my thoughts are about life, future, destiny, faith, people I meet, etc.
Seringnya pikiran-pikiran tersebut seperti lagu pengantar tidur dan mereka akan hilang dengan sendirinya saat gue tidur. Dan apa yang gue pikirkan itu terasa bodoh di pagi harinya. Atau malah saat gue bangun, gue sama sekali tidak ingat satupun apa yang gue pikirkan semalam.
Tapi selama beberapa malam terakhir ada sesuatu yang mengganggu pikiran gue. I can't quite point that out what it is. Entah itu apa. Dan setiap kali melintas dalam pikiran, gue merasa cemas. Bahkan tidur pun gelisah. Kadang gue berdoa, di lain waktu gue membiarkan diri tenggelam dalam pikiran.
Apakah gue mengalami semacam "anxiety syndrome" atau semacamnya? If there's some kind of psychological explaination, please, do tell me. Ataukah hanya karena gue terlalu hanyut dalam pikiran gue? (Masokis sekali ya?) Apapun itu, hopefully it comes to an end soon.
4 comments:
in response to your question, well i actually don't have an answer but i do experience it a lot so let me know when you figure it out :)
but i made one theory about this 'lautan pikiran'.. i guess because we (or it just me, coz perhaps it's different in your case), have too much thought that we couldn't share with anyone else.
gw lg kuliah di luar , di situasi dimana keterbatasan bahasa jadi satu alasan untuk gw sulit menemukan teman diskusi untuk membahas hal2 yang cukup berat sehingga berakhir dengan berkumpulnya pikiran, ide2, rencana2 yg luber sewaktu sendirian
bahkan sewaktu berkumpul dengan org2 indo (yg jumlahnya sgt sedikit) di sini , kebutuhan utk mendiskusikan pikiran2 tersebut jg gak terpenuhi, as a result, you find your mind is the best discussion partner.
i don't think it's a bad thing though. it's just a sign that you have a brilliant mind (i'd like to believe so) or simply your brain is still working..
oops, the longest comment i've made so far.. have a wonderful christmas..
gre or greek or most the time anonymous
Well, at least I'm not alone. Thanks, Gre, Greek, or anonymous :D
ga pake basa basi dah. kurang satu Non. BBM-an tuh.
ha ha ha ha
*ngaco dah*
biar ah
Oh, iya ya, Mbah. Wkwkwkwk.
Post a Comment