Unless it's photographed by me, all pictures are taken from vi.sualize.us or Google Image

Sunday, 11 September 2011

September 11

September 11...

Seharusnya tidak hanya menandai sejarah tragedi World Trade Center di New York sana, tapi juga menandai suatu perubahan dalam kehidupan gue di sini, di tahun ini.

Seperti yang dibilang nyokap, "seharusnya hari ini kita semua pada lagi sibuk-sibuknya nyiapin pernikahan kamu, ya."

Iya sih, seharusnya...

Kalau ditanya kenapa kok ya gue bisa sampai hampir menikah, sebenarnya juga gue bingung. Kenapa ya?

Sewaktu gue cerita ke J, one of my closest friends, dia cuma bilang "with your situation right now, I don't see any other solution. This could be the best for you." Dan dia benar. Karena waktu itu, gue juga berpikir sama seperti J.

Rasanya sih memang masih sulit dipercaya gue masih bisa lolos, karena saat itu nyata-nyatanya gue dihadapkan pada sebuah pernikahan. Everything was real; the preparation, the wedding dress, all the talk about the wedding, etc.
Sekarang kalau gue pikir-pikir lagi, malah bikin gue merinding tapi sekaligus lega.

Kalau ditanya kenapa gue, yang ngaku lesbian, kok bisa hampir menikah? Well...ada banyak lesbian yang juga memutuskan untuk menikah. Ya kan? Keputusan gue waktu itu tidak ada sangkut pautnya dengan keadaan orientasi seksual gue. Sewaktu mengambil keputusan, orientasi seksual berada pada urutuan paling bawah yang gue pikirkan.

Banyak yang mungkin masih belum mengerti dengan keputusan gue. Tetap kekeh kalau lesbian itu gak seharusnya menikah dengan laki-laki, dan gue itu lesbian. Well, just step into my shoes and you'll get what I mean. Tapi sih ya, mudah-mudahan gak harus mengalami apa yang gue alami *ketokmeja*.

Dan soal, ehmmm, 'burung'... Well, I can only say that it gave me nightmares every night.... (-.-!)

2 comments:

Anonymous said...

Dominan otak kiri ya?
-ole

Rae said...

Dominan bangeeeettttt :P